­

SISTEM NERVUS

by - Januari 06, 2021

 

Sistem Saraf

Sistem saraf pada manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ-organ sensorik (mata, telinga, dan organ lainnya), dan semua saraf yang menghubungkan organ-organ tersebut dengan seluruh tubuh.

1)      Otak

Otak adalah mesin pengendali utama dari segala fungsi tubuh.mulai dari gerakan, sekresi atau mengeluarkan hormon, daya pikir atau kognitif, sensasi, hingga emosi.

 

2)      Sumsum tulang belakang

Sama dengan otak, sumsum tulang belakang juga merupakan bagian dari susunan saraf pusat. Sumsum tulang belakang langsung terhubung ke otak melalui batang otak dan kemudian mengalir sepanjang ruas tulang belakang.

 

3)      Sel saraf atau neuron

Neuron adalah unit kerja sistem saraf pusat Fungsi sel saraf atau neuron adalah menghantarkan implus saraf.

 

4)      Fungsi sistem saraf

Secara umum, sistem saraf pada manusia memiliki beberapa fungsi. Fungsi tersebut adalah:

·         Mengumpulkan informasi dari dalam dan luar tubuh (fungsi sensorik).

·         Mengirimkan informasi ke otak dan sumsum tulang belakang.

·         Memproses informasi di otak dan sumsum tulang belakang (fungsi integrasi).

·         Mengirimkan informasi ke otot, kelenjar, dan organ sehingga dapat merespon dengan tepat (fungsi motorik).

Masing-masing struktur sistem saraf, yaitu saraf pusat dan tepi, menjalankan fungsi yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.

Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, memiliki fungsi untuk menerima informasi atau rangsangan dari semua bagian tubuh, kemudian mengontrol dan mengendalikan informasi tersebut untuk menghasilkan respons tubuh.

 

 

 

Sistem saraf tepi

Fungsi utama dari sistem saraf tepi adalah menerima rangsangan dan menghantarkan semua respons yang sudah diolah oleh sistem saraf pusat. Sistem ini terdiri dari beberapa fungsi dan bagian, yaitu:

Fungsi sensorik

Bagian ini berfungsi untuk menerima setiap rangsangan atau impuls, baik yang dari luar maupun dalam tubuh. Rangsangan yang diterima bisa berupa cahaya, suhu, bau, suara, sentuhan, tekanan.

Fungsi motorik

Bagian motorik berperan untuk memberikan tanggapan atau reaksi tubuh terhadap rangsangan yang sudah diproses oleh sistem saraf pusat. Ketika terkena gangguan, misalnya karena penyakit saraf motorik, maka tubuh tidak dapat bergerak dengan normal atau bahkan tidak dapat bergerak sama sekali.

Fungsi somatik

Sistem saraf tepi juga mengelola respons semua kegiatan yang tidak disadari, seperti respons flight-or-fight dan kebalikannya.

Sistem saraf memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh. Oleh karena itu, jika mengalami gejala-gejala yang berhubungan dengan sistem saraf, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat. 

·         Saraf kranial I: olfaktori

Saraf olfaktori lah yang berperan dalam penciuman atau penghidu. Saraf tersebut mengirim informasi dari hidung ke otak terkait bau yang ada di sekitar kita. Jadi, jika Anda tidak sengaja mencium aroma mi instan, maka saraf olfaktori Anda sedang bekerja.

 

·      Saraf kranial II: optik

Saraf optik masuk ke dalam saraf kranial yang berperan dalam sensori. Sebab, saraf inilah yang berperan dalam penglihatan kita. Saat kita menerima cahaya dari luar, bersama dengan bagian-bagian mata lainnya, saraf ini akan membantu menyampaikan informasi ke otak untuk diolah sehingga kita bisa mengenali objek yang dilihat.

 

·         Saraf kranial III: okulomotor

Saraf okulomotor memiliki dua fungsi motorik, yaitu mengontrol fungsi otot serta respon pupil di mata. Saraf inilah yang mengatur empat dari total enam otot yang ada di sekitar mata Anda. Otot-otot tersebut akan membantu mata Anda bergerak dan fokus terhadap objek tertentu. Saraf okulomotor juga membatu mengontrol ukuran pupil, sebagai respons terhadap cahaya yang diterima mata.

 

·         Saraf kranial IV: troklear

Saraf troklear mengontrol otot oblik superior yang berperan untuk menggerakkan bola mata ke bawah, atau saat Anda melotot dan kembali seperti semula.


 

·         Saraf kranial V: trigeminal

Saraf trigeminal adalah saraf kranial terbesar dan memegang kedua fungsi, motorik maupun sensorik. Saraf trigeminal sendiri dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu:

         Saraf optalmikus

Saraf optalmikus bertugas untuk mengirim informasi sensori dari wajah bagian atas, seperti dahi, kulit kepala, dan kelopak mata.

         Saraf maksilaris

Saraf maksilaris berperan mengirimkan informasi sensori dari dari bagian tengah wajah seperti pipi, bibir atas, dan rongga hidung. Maksilaris juga mempersarafi gigi-gigi yang ada di rahang atas.

         Saraf mandibular

Saraf mandibular berfungsi dalam hal sensorik serta motorik. Saraf ini bertugas mengirim informasi dari telinga, bibir bawah, dan dagu. Saraf ini juga mengatur pergerakan otot rahang dan telinga. Selain itu, saraf mandibular pun mempersarafi gigi-gigi rahang bawah.

 

·         Saraf kranial VI: abdusen

Saraf abdusen bertugas untuk mengatur pergerakan otot yang disebut otot rektus lateral. Otot ini fungsinya berhubungan dengan pergerakan mata. Ia menjadi salah satu otot yang berperan saat mata melotot atau melirik.

 

·         Saraf kranial VII: fasialis

Seperti saraf trigeminal, saraf fasial juga memiliki fungsi motorik dan sensorik. Saraf fasialis terdiri dari empat percabangan yang masing-masingnya memiliki fungsi yang berbeda, yaitu:

         Pergerakan otot agar kita bisa memunculkan ekspresi wajah

         Pergerakan dari kelenjar lakrimal, submaksilar, dan submandibular

         Merasakan sensasi di telinga luar

         Kemampuan merasakan makanan

          

·         Saraf kranial VIII: vestibulokoklear

Saraf vestibulokoklear berperan dalam pendengaran dan membantu keseimbangan manusia. Saraf ini mengandung dua komponen, yaitu:

         Saraf vestibular yang membantu tubuh merasakan adanya perubahan posisi kepala akibat gaya gravitasi. Lalu, tubuh akan menggunakan informasi ini untuk tetap berada di posisi seimbang.

         Saraf koklearis, yang membantu manusia mendengar serta mendeteksi getaran dari suara.

 

·         Saraf kranial IX: glossofaringeal

Saraf glossofaringeal berperan dalam fungsi motorik dan sensorik. Berikut ini penjelasannya:

         Saat berperan dalam fungsi sensorik, saraf ini menerima informasi dari tenggorokan, tonsil, telinga tengah, dan lidah bagian belakang. Saraf ini juga berperan untuk merasakan sensasi di lidah bagian belakang.

         Saat berperan dalam fungi motorik, saraf ini sapat mengatur pergerakan otot stilofaringeus yang memungkinkan tenggorokan untuk melebar dan memendek.

 

·         Saraf kranial X: vagus

Saraf vagus memiliki berbagai fungsi mulai dalam hal fungsi, motorik, sensori, hingga parasimpatik.

         Bagian sensori dari saraf ini berperan merasakan sensasi dari telinga bagian luar, tenggorokan, jantung, dan organ-organ yang terdapat di perut.

         Bagian motorik saraf ini berperan mendukung pergerakan tenggorokan dan langit-langit mulut bagian lunak.

         Bagian parasimpatik saraf ini berperan dalam mengatur detak jantung dan mempersarafi otot halus di saluran pernapasan, paru-paru, dan saluran cerna.

 

·         Saraf kranial XI: aksesorius

Saraf aksesorius berperan untuk mendukung motorik atau pergerakan dari otot leher. Otot inilah yang mengontrol otot di leher, sehingga kita dapat menggerakkan leher sesuai keinginan.

 

·         Saraf kranial XII: hipoglosus

Saraf kranial yang terakhir adalah saraf hipoglosus. Saraf ini berperan untuk tugas motorik. Sebab, saraf inilah yang mengatur pergerakan otot lidah.

You May Also Like

0 komentar