SISTEM GASTROINTESTINAL

by - Desember 10, 2020

 SISTEM GASTRONTESTINAL ( PENCERNAAN)

Sistem pencernaan, atau sistem gastrointestinal, terdiri dari organ-organ pencernaan yang dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu organ dalam saluran pencernaan dan organ pencernaan pelengkap. Saluran pencernaan atau disebut juga dengan saluran gastrointestinal, adalah saluran yang memanjang dari mulut hingga ke anus.

Organ-organ sistem pencernaan 

1. Mulut

  • Bibir

  • Gigi ( Dentin)
    Gigi berfungsi untuk memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-kecil. 

  • Lidah (Lingua)
    Permukaan lidah dilapisi oleh lapisan mukosa yang penuh dengan bintil-bintil (papilla) yang mengandung saraf pengecap. Lidah berfungsi sebagai indera pengecap makanan, mengatur makanan pada saat mengunyah dan menelan makanan, serta membantu menghasilkan suara ketika berbicara.

  • Kelenjar Ludah
    kelenjar ludah membungkus bagian-bagian dari makanan dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.
2. Faring (Tekak)
  • Nasofaring
    ruang di atas langit-langit lunak di bagian belakang hidung yang menghubungkan hidung ke mulut

  • Orofaring
    merupakan saluran pernapasan yang memiliki bentuk seperti tabung dan berada di antara faring dengan trakea

  • Tubaeustachius
    saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan nasofaring, yaitu daerah di belakang hidung. Tubaeustachius selalu tertutup dan dalam keadaan steril, hanya terbuka apabila udara diperlukan masuk ke telinga tengah atau pada saat mengunyah, menelan, dan menguap.


3. Kerongkongan (Esofagus)
    Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm, memanjang dari akhir rongga mulut hingga lambung. Fungsinya adalah sebagai jalan untuk makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung (menelan makanan), mencegah benda asing masuk ke perut, menghasilkan gerak peristaltik, dan mencegah laju cairan dari perut.



4. Lambung (Ventrikulus)
    
Lambung adalah bagian saluran pencernaan yang melebar. Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Di dalam lambung terdapat tiga enzim, di antaranya enzim pepsin (mengubah amilum menjadi maltosa & glukosa), enzim lipase steapsin (mengemulsi lemak menjadi asam lemak & gliserol) dan enzim tripsin (mengubah pepton menjadi polipeptida (asam amino)).

 Lambung terdiri dari 6 bagian yaitu:
  • Kardiak
    tempat pertama dari lambung, letaknya berada di bawah setelah kerongkongan. Tempat ini adalah tempat pertama masuknya makanan setelah dari kerongkongan. Kardiak merupakan bagian atas dari lambung

  • Fundus 
    merupakan bagian tengah dari lambung. Pada bagian ini makanan akan tersimpan selama kurang lebih 1 jam. Di dalam fundus, gas-gas akan terakumulasi ketika proses pencernaan kimia terjadi di dalam lambung.

  • Korpus
    merupakan wilayah pusat dari organ lambung. Di bagian korpuslah proses pencernaan kimia akan terjadi.

  • Badan Lambung
    bagian di mana makanan mulai diproses dan dicerna. Di bagian ini asam lambung diproduksi.

  • Antrum
    bagian bawah lambung yang dekat dengan usus dua belas jari. Di sini makanan akan diproses dan bercampur dengan cairan lambung. Selanjutnya, makanan akan disimpan sementara sebelum didorong ke usus dua belas jari.

  • Pilorus
    adalah bagian akhir dari lambung, yang terhubung dengan usus halus. Di sini terdapat katup yang berfungsi untuk mencegah makanan yang berada di duodenum agar tidak kembali ke lambung
5.Usus Halus (Intestinum Minor) 
     bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus berupa tabung yang panjangnya sekitar 6-8 meter dan terdiri atas tiga bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari, ±0,25 cm), jejunum (usus kosong, ±7 meter) dan ileum (usus penyerapan, ±1 meter). Pada lapisan dalam atau tunica mucosa, jejunum dan ileum terdapat tonjolan-tonjolan halus yang disebut vili yang berfungsi untuk memperluas permukaan dinding usus dalam penyerapan sari makanan.

Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu:
  • Usus Dua Belas Jari (Duodenum) 
    Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam  jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan

  • Usus Kosong (Jejenum)
    Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1- 2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. 

  • Usus Penyerapan (Illeum) 
    bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia ileum memiliki panjang sekitar 2- 4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam empedu.

Enzimenzim yang terapat pada usus halus adalah sebagai berikut:
  • Amilase
    memecah amilum menjadi disakarida

  • Pepsin
    memecah peptide menjadi asam amino

  • Erepsin
    berasal dari erepsinogen. Memecah peptin menjadi asam amino

  • Lipase
    memecah gliserida (lemak) menjadi asam lemak dan gliserol

  • Disakarase
    memecah disakarida menjadi monosakarida 6) Fosfatase, memperlancar proses penyerapan asam lemak dan glukosa

  • Enterokinase
    memecah enzim tripsinogen dari pankreas menjadi tripsin.
6. Usus Besar (Intestinum Mayor)
    Usus besar adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari kolon asendens (kanan), kolon transversum, kolon desendens (kiri), kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
  • Sekum (Caecum)
    merupakan bagian pertama dari usus besar yang berbentuk seperti kantong. Bisa dikatakan bahwa Sekum adalah gabungan dari bagian terakhir usus halus (ileum) dengan bagian pertama usus besar. Sekum memiliki panjang sekitar 7 cm. Fungsi utama dari kantong ini adalah untuk melakukan penyerapan nutrisi yang tidak diserap di usus halus.

  • Kolon Asenden
    merupakan kolon yang berbentuk vertikal dan memanjang ke atas dimulai dari dasar perut (kanan) sampai ke hati. Kolon asenden merupakan bagian awal dari usus besar. Fungsi utama dari kolon asenden adalah untuk menyerap makanan yang belum terserap di usus halus.

  • Kolon tranversum
    merupakan lanjutan dari kolon asenden dengan bentuk horizontal. Kolon tranversum melekat pada perut, jaringan yang bertugas untuk menopang perlekatan ini disebut jaringan omentum. Fungsi utama dari kolon tranversum adalah untuk menyempurnakan penyerapan nutrisi dari makanan dan membantu memadatkan feses.

  • Kolon Desenden
    merupakan lanjutan dari kolon tranversum yang bergerak memanjang ke bawah dan berakhir di kolon sigmoid. Kolon desenden berfungsi sebagai tempat penampungan feses sementara dan membantu menyesuaikan kepadatan feses.

  • Kolon Sigmoid
    adalah lanjutaan dari kolon desenden, berukuran pendek dan berbentuk seperti huruf S. Kolon sigmoid terletak di sisi kiri bawah perut. Kolon sigmoid memiliki jaringan otot kuat sehingga dapat menjalankan fungsinya yaitu untuk menekan feses agar menuju ke rektum

  • Appendiks
    Umbai cacing adalah struktur kecil mirip cacing dengan ujung-ujung buntu yang terletak di usus buntu, pada pertemuan antara usus besar dan usus halus. fungsinya sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana memiliki/berisi kelenjar limfoid

7. Rektum dan Anus
sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).



Sumber:

digilib.unimus.ac.id

Sistem Pencernaan.pdf

www.alodokter.com


You May Also Like

0 komentar