Makassar, November 2021 - Januari 2022
70 hari yang sangat berkesan dalam mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Negeri Makassar.
step by step
Makassar, November 2021 - Januari 2022
70 hari yang sangat berkesan dalam mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Negeri Makassar.
1)
Indera penglihatan (mata)
Indera
penglihatan pada manusia adalah mata. Indera penglihatan disebut juga
fotoreseptor, karena mata sangat peka terhadap rangsangan cahaya. Dilansir
Encyclopaedia Britannica (2015), mata merupakan organ indera khusus yang mampu
menerima gambar visual. Selanjutnya gambar visual tersebut dibawa ke otak. Di
dalam mata terdapat beberapa bagian sebagai proses penglihatan. Bagian-bagian
tersebut memiliki fungsinya masing-masing.
Berikut
bagian pada mata:
a.
Kornea
Kornea
mata berfungsi meneruskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Cahaya tersebut akan
masuk dan berakhir pada selaput jala atau retina.
b.
Iris
Iris
merupakan selaput pelangi yang letaknya di belakang kornea mata. Di tengah
selaput pelangi terdapat celah yang disebut anak mata atau pupil.
c.
Pupil
berfungsi
untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata.
d.
Iris mengandung pembuluh darah dan pigmen,
jumlah pigmen akan menentukan warna mataPada setiap mata terdapat enam otot
lurik yang menghubungkan bola mata dengan tulang di sekitarnya.
2)
Indera pendengar ( telinga)
Indera
pendengar manusia adalah telinga. Telinga selain berfungsi sebagai indera
pendengaran, juga sebagai alat keseimbangan. telinga terdiri tiga bagian,
yakni:
a.
Telinga luar
Telinga
bagian luar terdiri atas daun telinga, saluran telinga luar. Daun telinga
tersusun atas tulang rawan dan jaringan fibrosa, kecuali pada ujung paling
bawah yaitu cuping telinga
.
Fungsi
daun telinga untuk menerima dan mengumpulkan suara yang masuk ke dalam telinga.
Saluran
telinga luar berfungsi menghasilkan minyak serumen. Letaknya dekat dengan
lubang telinga dan dilengkapi rambut-rambut halus untuk menjaga agar benda
asing tidak masuk.
b.
Telinga tengah
Telinga
bagian tengah merupakan suatu ruang di dalam tulang pelipis dengan dilapisi
jaringan mukosa. Pada telinga tengah terdapat tulang pendengaran dan saluran
eustachius. Tulang pendengaran adalah tulang martil, tulang landasan, dan
tulang sanggurdi. Ketiganya saling berhubungan melalui sendi dan memiliki
fungsi mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju rongga telinga
dalam.
Sementara
itu saluran eustachius merupakan saluran yang menghubungkan telinga tengah
dengan faring. Saluran tersebut berfungsi menjaga keseimbangan tekanan udara
telinga luar dengan tengah.
c.
Telinga dalam
Pada
telinga bagian dalam terdiri atas jendela, labirin, dan organ korti. Jendela
pada telinga ada dua macam yaitu tingkap oval dan tingkap bulat (jorong). Telinga
dalam terdiri dari rongga yang menyerupai saluran. Rongga itu disebut labirin
tulang dan rongga yang dilapisi membran disebut labirin membran. Labirin tulang
terdiri dari tiga bagian yaitu vestibula, koklea (rumah siput), dan tiga
saluran setengah lingkaran.
3)
Indera pembau ( hidung)
Indera
pembau memiliki fungsi untuk merespon rangsangan bau. Hidung adalah indera
khusus yang terletak di dalam rongga hidung yang merupakan daerah sensitif.Pada
indera pembau ada beberapa sruktur:
a.
Sel-sel penyokong yang berupa sel-sel epitel
b.
sel-sel pembau (sel olfaktori) yang berupa sel
saraf sebagai reseptor. sel olfaktori sangat peka pada rangsangan gas kimia. Dalam
sel-sel olfaktori memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut yang terletak
di selaput lendir hidung.Ujung yang lain berupa tonjolan akson membentuk berkas
yang disebut saraf otak (nervus olfaktori).
4)
Indera pengecap ( lidah)
Lidah
merupakan indera pengecap pada manusia. Pada permukaan lidah terdapat tonjolan
kecil yang disebut papila, sehingga permukaan lidah terlihat kasar.
a.
Papila sirkumvalata
Papila
sirkumvalata adalah papila yang bentuknya sepeerti huruf V terbalik dan ada
pada pangkal lidah.
Di
dalam papila tersebut terdapat banyak tunas pengecap. Setiap tunas pengecap
akan merespon secara maksimal salah satu rasa.
5)
Idera peraba ( kulit)
Kulit
merupakan indera peraba yang di dalamnya terdapat ujung-ujung saraf peraba.
Bagian paling peka adalah ujung jari dan bibir. Kulit dapat membedakan kasar,
halus, panas, dingin, dan sakit. Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang
melapisi seluruh tubuh manusia. Kulit adalah organ yang memiliki banyak fungsi,
seperti sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal yang dapat membahayakan,
berperan dalam eksresi, pengatur suhu tubuh. Secara umum kulit memiliki 2
lapisan yaitu epidermis (kulit ari) dan dermis (kulit jangat).
a.
Lapisan epidermis
Lapisan
Epidermis adalah lapisan luar yang terus berganti, tipis dan tidak mempunyai
pembuluh darah ataupun sel saraf.
b.
Lapisan dermis Lapisan dermis letaknya di bawah
epidermis terdiri atas sel-sel yang longgar dengan letak yang berjauhan dan
mengandung pembuluh darah. Pada bagian kulit terdapat reseptor khusus untuk
membedakan sentuhan, tekanan, temperatur (panas dan dingin), rasa sakit atau
nyeri.
Membran mukosa (jamak: mukosae) atau
selaput lendir adalah lapisan kulit dalam, yang tertutup pada epitelium, dan
terlibat dalam proses absorpsi dan proses sekresi. Membran ini melapisi
berbagai rongga tubuh yang memiliki kontak dengan lingkungan luar, dan organ
internal.
Pada beberapa bagian tubuh, membran
mukosa menyatu dengan kulit, misalnya pada lubang hidung, bibir, telinga,
daerah kemaluan, dan pada anus. Cairan lengket dan tebal yang disekresikan oleh
membran dan kelenjar mukosa disebut mukus. Istilah membran mukus merujuk pada
daerah-daerah ditemukannya mukus dalam tubuh, dan tidak semua membran mukosa
mensekresikan mukus.
Membran mukosa mampu menghasilkan
sekresi berupa lendir. Selaput lendir melapisi paru-paru dan sistem pencernaan.
Selaput lendir juga ditemukan pada hidung, kelopak mata, dan telinga
Dalam dunia medis, selaput lendir
disebut dengan nama mukosa. Selaput lendir adalah bagian dari lapisan kulit
dalam. Selaput lendir berada di dalam epitelium. Selaput lendir berperan penting
dalam proses absorpsi dan sekresi tubuh. Selaput lendir berfungsi melapisi
rongga-rongga yang terdapat pada tubuh. Selaput lendir juga berfungsi melapisi
organ dalam tubuh. Selaput lendir memiliki warna tetap, yaitu merah muda.
Selaput lendir sangat licin. Tidak terdapat folikel rambut ataupun kelenjar
pada selaput lendir. Selaput lendir terdiri atas 2 lapisan:
1)
Lapisan pertama ialah epitel pelapis
2)
Lapisan kedua ialah lamina propria.
Selaput lendir
dapat ditemukan pada lubang hidung, bibir, kelopak mata, telinga, kemaluan, dan
anus. Selaput lendir mencegah tubuh dari infeksi mikroba.
Fungsi membran
mukosa
Secara umum fungsi selaput lendir atau membran mukosa
adalah untuk melindungi tubuh dari infeksi virus dan bakteri serta menjaga
jaringan tubuh agar tetap lembab. Selaput lendir tertentu memiliki fungsi
khusus. Misalnya, mukosa asam lambung dan usus terlibat dengan pencernaan dan
penyerapan makanan. Mukosa hidung dan penciuman membantu mengurai bau di hidung
sehingga partikelnya dapat dideteksi dan zat tersebut dapat tercium. Mukosa
juga ditemukan di organ reproduksi seperti vagina; Keputihan yang terjadi
secara alami diproduksi oleh mukosa vagina untuk membersihkan diri dan menjaga
kelembaban vagina.
Struktur
Mukosa organ terdiri dari satu atau lebih lapisan sel
epitel yang mengeluarkan lendir, dan lamina propria yang mendasari jaringan
ikat yang longgar. Jenis sel dan jenis lendir yang disekresikan bervariasi dari
satu organ ke organ lainnya dan masing-masing dapat berbeda di sepanjang
saluran tertentu.
Mukosa
muskularis adalah lapisan tipis otot polos yang membangun lapisan mukosa
terluar di beberapa bagian saluran pencernaan dan saluran kemih. Ini mendukung
selaput lendir dan memungkinkan kemampuan untuk bergerak dan melipat.
Selaput lendir
melapisi saluran pencernaan, pernapasan, dan reproduksi dan merupakan
penghalang utama antara dunia luar dan bagian dalam tubuh; pada manusia dewasa
total luas permukaan mukosa sekitar 400 meter persegi sedangkan luas permukaan
kulit sekitar 2 meter persegi. Mereka berada di beberapa tempat yang berdekatan
dengan organ kesehatan kulit: di lubang hidung, bibir mulut, kelopak mata,
telinga, area genital, dan anus. Bersamaan dengan menyediakan penghalang fisik,
mereka juga mengandung bagian-bagian penting dari sistem kekebalan dan
berfungsi sebagai penghubung antara tubuh yang tepat dan mikrobioma.
Danau mukosa
Di mukosa, ada daerah koloid berisi
lendir dan beberapa elemen kelenjar basofilik. Sel-sel berada di ruang yang
berisi lendir yang muncul sebagai "danau".
1)
Mukosa bronkial dan lapisan pita suara
Dalam
keadaan normal, dinding bronkus terbuat dari beberapa lapisan yang ketebalan
dan komposisinya bervariasi pada setiap bagian dari saluran pernapasan. Lapisan
dalam (mukosa) dan daerah dibawahnya (submukosa) mengandung sel-sel yang
melindungi saluran pernapasan dan paru-paru dari zat-zat yang berbahaya. Pita
suara adalah lipatan membran mukosa yang terletak pada laring atau kotak suara.
2)
Endometrium: mukosa rahim
Mukosa
yang melapisi bagian kanalis servikalis disebut endoserviks, sementara yang
melapisi serviks bagian vaginal adalah ektoserviks.
3)
Mukosa esofagus
Secara
histologis, mukosa esofagus dilapisi oleh lapis epitel pipih banyak lapis.
Kelenjar esofagus tersusun atas sel-sel mukus dan berkembang baik di sepanjang
esofagus.
4)
Mukosa lambung
Secara
internal, mukosa lambung terdiri dari lipatan kasar disebut rugae. Ini terlihat
saat lambung masih kosong tapi menjadi datar ketika mengalami distensi. Rugae
paling menonjol pada daerah korpus dan fundus karena dilatasi utama untuk
mengakomodasi makanan terjadi disini.
5)
Mukosa usus
Luas
mukosa pada manusia dewasa sekitar 30 m2. Fungsi utamanya adalah untuk menyerap
produk-produk pencernaan (termasuk karbohidrat, protein, lipid, dan vitamin) ke
dalam aliran darah.
6)
Mukosa hidung
Membran
mukosa – Jaringan tipis ini melapisi bagian dalam rongga hidung, fungsi
utamanya adalah membersihkan udara yang memasuki hidung. Lapisan mukosa
mengandung silia yang menangkap bakteri dan allergen berbahaya agar tidak
memasuki paru-paru.
7)
Mukosa penciuman
Mukosa
penciuman terletak di Wilayah differences Darirongga hidung dan terdiri dari
epitel penciuman dan mendasari lamina propria , jaringan yang mengandung ikat
fibroblas , pembuluh darah, kelenjar Bowman dan bundel baik akson dari
penciuman neuron.
8)
Mukosa mulut
Mukosa
rongga mulut adalah jaringan yang melapisi rongga mulut, terdiri dari dua
bagian yaitu epitel dan lamina propia.
·
Jaringan epitel mukosa mulut adalah epitel
berlapis gepeng. Sel-sel epitel mukosa mulut terdiri dari empat lapisan
herturut-turut dari yang paling dalam ke permukaan yaitu lapisan gerininativun
basalis, lapisan spinosum.
·
Jaringan ikat yang mendukung epitel mulut
disebut lamina propria. Lamina propria terdiri dari pembuluh darah, elemen
neuron, dan sel-sel. Sel-sel tersebut antara lain fibroblas, makrofag, sel mast
dan sel-sel inflamasi. Fibroblas adalah sel utama pada lamina propria mukosa
mulut.
9)
Mukosa penis
Mukosa
preputial penis adalah epitel dari bagian dalam kulup. Untuk membedakannya dari
kulit bagian luar preputium, kadang-kadang disebut sebagai mukosa bagian dalam
. Ini dimulai dipita bergerigi dari preputium dan berlanjut ke sulkus koronal
(alur di belakang glans penis), di mana ia bertemu dengan epitel glans dan
batang penis. Mukosa preputial tidak memiliki rambut, seperti juga permukaan
kulitnya.
10) Mukosa
vagina
11) Frenulum lidah
12) Lidah
Lidah
diselimuti oleh mukosa atau selaput merah muda dan papila atau
tonjolan-tonjolan kecil yang memberikan tekstur kasar sebagai tempat
berkumpulnya ribuan saraf pengecap berbagai rasa.
13) Saluran
anus
14) Konjungtiva
palpebra
Konjungtiva
adalah membran mukosa tipis transparan yang melapisi bagian anterior bola mata
dan bagian dalam palpebral. Konjungtiva berfungsi sebagai salah satu komponen
sistem perlindungan mata dari peradangan dan infeksi.
PerkembanganSecara
perkembangan, mayoritas selaput lendir berasal dari endodermal. Pengecualian
termasuk langit-langit, pipi, dasar mulut, gusi, bibir dan bagian saluran anus
di bawah garis pektinat, yang semuanya berasal dari ektodermal.
adalah kumpulan
kelenjar yang menghasilkan hormon-hormon. Sistem tersebut menggunakan
hormon-hormon untuk pengendalian dan pengaturan metabolisme tubuh, pertumbuhan
dan perkembangan, tingkat energi, reproduksi dan respons terhadap cedera, stres
dan suasana hati. Jadi dimana kelenjar-kelenjar ini? Mereka berada di seluruh
tubuh.
1) Hipotalamus
Hipotalamus terletak di dasar otak. Ini menggerakkan sistem endokrin dan
bertanggung jawab terhadap suhu tubuh, tekanan darah, nafsu makan dan rasa
haus, tidur, suasana hati dan epelepasan hormon-hormon dari kelenjar
lain.
2) Hipofisis
Kelenjar pituitari berada di bawah otak dan biasanya berukuran tidak lebih
besar dari kacang polong. Ini dianggap sebagai kelenjar kontrol utama yang
mengontrol banyak fungsi kelenjar-kelenjar endokrin lainnya.
3) Tiroid dan
Paratiroid
Keduanya terletak
di bagian depan leher. Tiroid menghasilkan hormon-hormon yang berhubungan
dengan pembakaran kalori dan detak jantung. Kelenjar-kelenjar paratiroid
mengontrol jumlah kalsium dalam tubuh.
4) Timus
Timus berada di bagian atas dada dan menghasilkan sel-sel darah putih yang
melawan infeksi dan menghancurkan sel-sel abnormal.
5) Adrenal
Kelenjar adrenal terletak di bagian atas setiap ginjal. Mereka menghasilkan
hormon kortikosteroid dan epinefrin yang bereaksi terhadap stres, menjaga
tekanan darah serta mengatur metabolisme.
6) Pankreas
Pankreas berada di bagian belakang lambung. Ini menghasilkan insulin dan
glukagon, yang mengatur kadar gula darah.
7) Ovarium
Ovarium terletak di kedua sisi rahim wanita. Mereka mengandung sel-sel telur
yang diperlukan untuk reproduksi dan juga menghasilkan estrogen dan
progesteron.
8) Testis
Testis berada di dalam kantong yang bergantung di luar tubuh laki-laki. Mereka
menghasilkan testosteron dan sperma.
Gangguan Endokrin
Umum
Sistem endokrin
memiliki peranan penting bagi tubuh kita. Gangguan endokrin dapat dikelompokkan
menjadi, ketidakseimbangan hormon ketika kelenjar tidak menghasilkan jumlah
hormon yang tepat (baik terlalu tinggi atau terlalu rendah) dan lesi (seperti
nodul atau tumor) pada sistem endokrin yang mungkin mempengaruhi atau tidak
mempengaruhi kadar hormon. Berbagai faktor lainnya termasuk penuaan, penyakit
dan kondisi tertentu, stres, lingkungan dan keturunan. Ini dapat menyebabkan
berbagai masalah-masalah endokrin yang umum, seperti diabetes, gangguan tiroid,
gangguan hipofisis, kegemukan (obesitas), tulang keropos (osteoporosis) dan
disfungsi seksual.
Sistem saraf pada manusia terdiri dari otak, sumsum tulang
belakang, organ-organ sensorik (mata, telinga, dan organ lainnya), dan semua
saraf yang menghubungkan organ-organ tersebut dengan seluruh tubuh.
1)
Otak
Otak
adalah mesin pengendali utama dari segala fungsi tubuh.mulai dari gerakan,
sekresi atau mengeluarkan hormon, daya pikir atau kognitif, sensasi, hingga
emosi.
2)
Sumsum tulang belakang
Sama
dengan otak, sumsum tulang belakang juga merupakan bagian dari susunan saraf
pusat. Sumsum tulang belakang langsung terhubung ke otak melalui batang otak
dan kemudian mengalir sepanjang ruas tulang belakang.
3)
Sel saraf atau neuron
Neuron
adalah unit kerja sistem saraf pusat Fungsi sel saraf atau neuron adalah
menghantarkan implus saraf.
4)
Fungsi sistem saraf
Secara
umum, sistem saraf pada manusia memiliki beberapa fungsi. Fungsi tersebut
adalah:
·
Mengumpulkan informasi dari dalam dan luar tubuh
(fungsi sensorik).
·
Mengirimkan informasi ke otak dan sumsum tulang
belakang.
·
Memproses informasi di otak dan sumsum tulang
belakang (fungsi integrasi).
·
Mengirimkan informasi ke otot, kelenjar, dan
organ sehingga dapat merespon dengan tepat (fungsi motorik).
Masing-masing struktur sistem saraf, yaitu
saraf pusat dan tepi, menjalankan fungsi yang berbeda. Berikut adalah
penjelasannya.
Sistem
saraf pusat
Sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak
dan sumsum tulang belakang, memiliki fungsi untuk menerima informasi atau
rangsangan dari semua bagian tubuh, kemudian mengontrol dan mengendalikan
informasi tersebut untuk menghasilkan respons tubuh.
Sistem
saraf tepi
Fungsi utama dari sistem saraf tepi adalah
menerima rangsangan dan menghantarkan semua respons yang sudah diolah oleh
sistem saraf pusat. Sistem ini terdiri dari beberapa fungsi dan bagian, yaitu:
Fungsi
sensorik
Bagian ini berfungsi untuk menerima setiap
rangsangan atau impuls, baik yang dari luar maupun dalam tubuh. Rangsangan yang
diterima bisa berupa cahaya, suhu, bau, suara, sentuhan, tekanan.
Fungsi
motorik
Bagian motorik berperan untuk memberikan
tanggapan atau reaksi tubuh terhadap rangsangan yang sudah diproses oleh sistem
saraf pusat. Ketika terkena gangguan, misalnya karena penyakit saraf motorik,
maka tubuh tidak dapat bergerak dengan normal atau bahkan tidak dapat bergerak
sama sekali.
Fungsi
somatik
Sistem saraf tepi juga mengelola respons
semua kegiatan yang tidak disadari, seperti respons flight-or-fight dan
kebalikannya.
Sistem saraf memiliki fungsi yang sangat
penting bagi tubuh. Oleh karena itu, jika mengalami gejala-gejala yang
berhubungan dengan sistem saraf, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke
dokter untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
·
Saraf kranial I: olfaktori
Saraf
olfaktori lah yang berperan dalam penciuman atau penghidu. Saraf tersebut
mengirim informasi dari hidung ke otak terkait bau yang ada di sekitar kita.
Jadi, jika Anda tidak sengaja mencium aroma mi instan, maka saraf olfaktori
Anda sedang bekerja.
·
Saraf kranial II: optik
Saraf
optik masuk ke dalam saraf kranial yang berperan dalam sensori. Sebab, saraf
inilah yang berperan dalam penglihatan kita. Saat kita menerima cahaya dari
luar, bersama dengan bagian-bagian mata lainnya, saraf ini akan membantu
menyampaikan informasi ke otak untuk diolah sehingga kita bisa mengenali objek
yang dilihat.
·
Saraf kranial III: okulomotor
Saraf
okulomotor memiliki dua fungsi motorik, yaitu mengontrol fungsi otot serta
respon pupil di mata. Saraf inilah yang mengatur empat dari total enam otot
yang ada di sekitar mata Anda. Otot-otot tersebut akan membantu mata Anda
bergerak dan fokus terhadap objek tertentu. Saraf okulomotor juga membatu
mengontrol ukuran pupil, sebagai respons terhadap cahaya yang diterima mata.
·
Saraf kranial IV: troklear
Saraf
troklear mengontrol otot oblik superior yang berperan untuk menggerakkan bola
mata ke bawah, atau saat Anda melotot dan kembali seperti semula.
·
Saraf kranial V: trigeminal
Saraf
trigeminal adalah saraf kranial terbesar dan memegang kedua fungsi, motorik
maupun sensorik. Saraf trigeminal sendiri dibagi lagi menjadi tiga bagian,
yaitu:
•
Saraf optalmikus
Saraf
optalmikus bertugas untuk mengirim informasi sensori dari wajah bagian atas,
seperti dahi, kulit kepala, dan kelopak mata.
•
Saraf maksilaris
Saraf
maksilaris berperan mengirimkan informasi sensori dari dari bagian tengah wajah
seperti pipi, bibir atas, dan rongga hidung. Maksilaris juga mempersarafi
gigi-gigi yang ada di rahang atas.
•
Saraf mandibular
Saraf
mandibular berfungsi dalam hal sensorik serta motorik. Saraf ini bertugas
mengirim informasi dari telinga, bibir bawah, dan dagu. Saraf ini juga mengatur
pergerakan otot rahang dan telinga. Selain itu, saraf mandibular pun
mempersarafi gigi-gigi rahang bawah.
·
Saraf kranial VI: abdusen
Saraf
abdusen bertugas untuk mengatur pergerakan otot yang disebut otot rektus
lateral. Otot ini fungsinya berhubungan dengan pergerakan mata. Ia menjadi
salah satu otot yang berperan saat mata melotot atau melirik.
·
Saraf kranial VII: fasialis
Seperti
saraf trigeminal, saraf fasial juga memiliki fungsi motorik dan sensorik. Saraf
fasialis terdiri dari empat percabangan yang masing-masingnya memiliki fungsi
yang berbeda, yaitu:
•
Pergerakan otot agar kita bisa memunculkan
ekspresi wajah
•
Pergerakan dari kelenjar lakrimal, submaksilar,
dan submandibular
•
Merasakan sensasi di telinga luar
•
Kemampuan merasakan makanan
•
·
Saraf kranial VIII: vestibulokoklear
Saraf
vestibulokoklear berperan dalam pendengaran dan membantu keseimbangan manusia.
Saraf ini mengandung dua komponen, yaitu:
•
Saraf vestibular yang membantu tubuh merasakan
adanya perubahan posisi kepala akibat gaya gravitasi. Lalu, tubuh akan
menggunakan informasi ini untuk tetap berada di posisi seimbang.
•
Saraf koklearis, yang membantu manusia mendengar
serta mendeteksi getaran dari suara.
·
Saraf kranial IX: glossofaringeal
Saraf
glossofaringeal berperan dalam fungsi motorik dan sensorik. Berikut ini
penjelasannya:
•
Saat berperan dalam fungsi sensorik, saraf ini
menerima informasi dari tenggorokan, tonsil, telinga tengah, dan lidah bagian
belakang. Saraf ini juga berperan untuk merasakan sensasi di lidah bagian
belakang.
•
Saat berperan dalam fungi motorik, saraf ini
sapat mengatur pergerakan otot stilofaringeus yang memungkinkan tenggorokan
untuk melebar dan memendek.
·
Saraf kranial X: vagus
Saraf
vagus memiliki berbagai fungsi mulai dalam hal fungsi, motorik, sensori, hingga
parasimpatik.
•
Bagian sensori dari saraf ini berperan merasakan
sensasi dari telinga bagian luar, tenggorokan, jantung, dan organ-organ yang
terdapat di perut.
•
Bagian motorik saraf ini berperan mendukung
pergerakan tenggorokan dan langit-langit mulut bagian lunak.
•
Bagian parasimpatik saraf ini berperan dalam
mengatur detak jantung dan mempersarafi otot halus di saluran pernapasan,
paru-paru, dan saluran cerna.
·
Saraf kranial XI: aksesorius
Saraf
aksesorius berperan untuk mendukung motorik atau pergerakan dari otot leher.
Otot inilah yang mengontrol otot di leher, sehingga kita dapat menggerakkan
leher sesuai keinginan.
·
Saraf kranial XII: hipoglosus
Saraf
kranial yang terakhir adalah saraf hipoglosus. Saraf ini berperan untuk tugas
motorik. Sebab, saraf inilah yang mengatur pergerakan otot lidah.